Wartatempo.com, Tenggarong – Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) ke – VI tingkat Kecamatan Loa Kulu, yang dipusatkan di Lapangan Sepak Bola Dusun Lembonang Desa Jembayan Dalam Kecamatan Loa Kulu, resmi ditutup Bupati Kukar Edi Damansyah, Kamis (11/7/2024).
Berdasarkan hasil keputusan dewan hakim MTQ Keenam Kecamatan Loa kulu, Desa Jembayan keluar sebagai juara umum pada pelaksanaan MTQ tersebut dengan mengumpulkan poin tertinggi.
Sementara, Bupati Kukar Edi Damansyah dalam sambutannya menyampaikan apresiasi dan terimakasih karena pelaksanaan MTQ tersebut berjalan baik, lancar dan sukses hingga akhir pelaksanaan.
“Kalau dilihat dari persiapan dan seluruh fasilitasnya hampir menyamai MTQ tingkat Kabupaten Kutai Kartanegara,” ucap Edi Damansyah.
Lebih lanjut, dirinya juga mengapresiasi peran serta seluruh kepala desa yang berada di Kecamatan Loa Kulu, karena telah bersama-sama berpartisipasi sehingga pelaksanaannya berjalan sukses.
Dirinya mengucapkan selamat kepada para peserta yang telah menjadi juara, terlebih khusus kepada kontingen Desa Jembayan yang keluar sebagai juara umum.
“Selamat kepada para kafilah yang telah mencapai prestasi, terlebih khusus selamat kepada para kafilah Desa Jembayan yang telah ditetapkan sebagai juara umum pada pelaksanaan MTQ keenam tingkat Kecamatan Loa Kulu,” ucap Edi.
Edi Damansyah berharap melalui pelaksanaan MTQ tersebut kedepan Kecamatan Loa Kulu bisa mempersiapkan diri untuk keikutsertaannya pada pelaksanaan MTQ tingkat Kabupaten Kukar yang akan dilaksanakan di Kecamatan Samboja Barat.
Dirinya juga berharap kepada Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ) tingkat Kecamatan Loa Kulu untuk terus melakukan pembinaan dan pelatihan secara berkelanjutan, karena menurutnya keberadaan LPTQ bukan hanya sekedar melaksana MTQ semata, namun bagaimana keberadaannya dalam melakukan pengembangan Tilawatil quran yang berada di wilayahnya masing-masing.
Edi Damansyah pada kesempatan tersebut juga menyampaikan bahwa pada saat ini telah ada peraturan daerah nomor 4 tahun 2021 tentang pedoman gerakan etam mengaji, dimana pedoman gerakan etam mengaji tersebut bukan ditingkatkan kabupaten, tapi bagaimana implementasinya berada ditingkat desa-desa yang berada di Kukar.
“Semangat MTQ ini harus kita wujudkan dengan semangat kita untuk terus melakukan pembinaan, melakukan gerakan-gerakan mengaji dilingkungan-lingkungan masyarakat khususnya di 14 desa yang berada di Loa Kulu, harapan besar saya para kepala desa pun harus bisa mengaji,” pungkasnya. (Adv/Prokomkukar).