wartatempo.com, Tenggarong – Kutai kartanegara menjadi lokus kegiatan Pencanangan Pengukuran dan Intervensi Serentak Pencegahan Stunting Tahun 2024 tingkat Provinsi Kalimantan timur yang dipusatkan di Posyandu Angsoka, Desa Loa Janan Ulu, Kecamatan Loa Janan, pada hari Rabu 12 Juni 2024.
Kegiatan tersebut di buka langsung oleh penjabat gubernur kaltim, Doktor Akmal Malik, dan dihadiri Bupati Kukar Edi Damansyah bersama ketua TP PKK kukar Maslianawati, yang sekaligus mewakili PJ ketua TP PKK provinsi kaltim.
Berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia tahun 2023, Kabupaten Kutai Kartanegara berhasil menurunkan prevalensi stunting dari 27,1 persen pada tahun 2022 menjadi 17,6 persen pada tahun 2023.
Seperti juga dijelaskan ketua TP PKK kukar, Maslianawati Edi Damansyah dalam sambutannya, bahwa hasil evaluasi pengukuran serentak tanggal 6 Juni 2024, didapatkan angka capaian jumlah balita yang diukur baru mencapai 7,98 persen, Dan dari jumlah balita yang diukur terdapat 22,98 persen mengalami masalah gizi.
“Diharapkan minggu ketiga bulan Juni, 100 persen jumlah balita sudah diukur dan balita yang bermasalah gizi harus segera diintervensi,”tegasnya mewakili Pj Ketua TP PKK Provinsi Kaltim, Rabu (12/6/2024).
Kemudian, ia menyebut bahwa pihaknya saat ini sedang melakukan rapat koordinasi dengan 10 tim penggerak PKK kabupaten dan kota se Kalimantan Timur melalui zoom meeting serta mengeluarkan Surat Edaran Nomor: 120/SKR/PKK Provinsi/V/2024 tentang Pelaksanaan Intervensi Pencegahan Stunting di daerah.
Adapun tujuan pelaksanaan intervensi serentak ini dilakukan adalah untuk melakukan penimbangan, pemeriksaan dan sekaligus intervensi bagi yang bermasalah khususnya bagi balita.
Di samping itu jdilakukan juga pemeriksaan kepada Ibu Hamil, Calon Pengantin untuk diberikan edukasi, dan hasilnya nanti akan menjadi data dasar untuk perencanaan program penanggulangan stunting yang akan datang.
“Pelaksanaan Intervensi serentak pencegahan stunting di provinsi Kalimantan Timur dimulai bulan Juni 2024 sampai dengan bulan Desember 2024 yang dilakukan di 841 desa, 197 kelurahan dengan total jumlah posyandu 4769 dan jumlah sasaran balita sebanyak 274.611 balita,”ungkapnya.
Hasil pelaksanaan pengukuran dan intervensi serentak cegah stunting ini, nantinya akan dimonitor setiap minggu dan akan di dan akan di feedbackan secara berjenjang oleh tim penggerak PKK provinsi dan tim penggerak PKK kabupaten dan kota sampai dengan tingkat desa serta akan dilakukan evaluasi bulanan melalui zoom meeting.
Ia membeberkan, untuk pengukuran serentak yang dilakukan pada minggu pertama bulan Juni tahun 2024, didapatkan bahwa Kabupaten Kutai Kartanegara adalah yang tertinggi capaian kunjungan balitanya ke Posyandu.
“Pada minggu pertama bulan Juni 2024, menunjukkan bahwa Kabupaten Kutai Kartanegara memiliki capaian kunjungan balita tertinggi ke posyandu,”tambahnya disambut tepuk riuh tamu undangan.
Untuk itu ia memberikan apresiasi yang tinggi kepada Tim Penggerak PKK Kabupaten Kutai Kartanegara beserta seluruh jajarannya yang telah menindaklanjuti gerakan intervensi cegah stunting.
“Terima kasih juga kepada pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara yang telah bersedia memfasilitasi kegiatan pencanangan intervensi cegah stunting pada hari ini,” ujar Maslianawati Edi Damansyah.
Diharapkan, semua balita dapat diukur 100 persen dan bagi yang mengalami masalah kesehatan dapat segera diintervensi oleh petugas kesehatan maupun lintas sektor terkait. (Adv/Prokomkukar)