wartatempo.com, Samarinda – Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kalimantan Timur (Kaltim) memiliki rencana membuka Sentral Olahraga Disabilitas.
Memang ada opsi, jika berdasarkan informasi Kota Solo, Jawa Tengah (Jateng) menjadi rujukkan karena dinilai paling bagus.
Hal itu diungkapkan oleh Kepala Bidang (Kabid) Pembudayaan Olahraga Dispora Kaltim, AA Bagus Saputra Sugiarta.
“Makanya kita mencoba, bagaimana sih mekanismenya dengan penyusunan itu. Baik dari sisi perencanaannya, penganggarannya, sistem sekolahnya kan belum tahu kita,” kata Bagus.
Sehingga, pihaknya masih mencoba untuk melihat terlebih dahulu. Sehingga dalam realisasinya tidak bisa semerta-merta cepat.
Tentu, dalam pembangunan, pihaknya masih perlu pertimbangan dan perhitungan dari segala aspek.
“Panjang itu untuk pembentukkan, namun untuk Sumber Daya Manusia (SDM) kita melihat di sana (Solo) bagaimana mekanismenya,” bebernya.
Termasuk bagaimana cara guru dalam memberikan pengajaran bagi atlet disabilitas nantinya. Setidaknya dibutuhkan tiga pendamping untuk satu penyandang disabilitas yang ada si sentra itu nantinya.
Ide pembentukan sentra olahraga disabilitas itu masuk dari PPLP (Pusat Pendidikan dan Latihan Olahraga Belajar).
Kaltim juga sudah memiliki Sekolah Khusus Olahragawan Internasional (SKOI) saat masih dibawah naungan Dispora Kaltim.
Namun saat ini SKOI sudah berada dibawah naungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kaltim.
“Saat itu kita punya SKOI, dan ke PPLP, kenapa kita tidak membangun khusus untuk disabilitas. Menurut informasi satu orang pendampingnya tiga,” imbuhnya.
Sehingga, untuk realisasinya Dispora masih menunggu lagi berbagai persiapan yang dibutuhkan secara matang.
Termasuk dengan berkunjung langsung membawa perwakilan Nasional Paralympic Committe Indonesia (NPCI) untuk berkunjung ke Solo.
“Kita harus ke sana (Solo) dulu, baru bisa kita putuskan ini bagaimana kedepannya. Dan sudah ada gambaran,” pungkasnya.(adv/disporakaltim).