wartatempo.com, Samarinda – Stadion Utama Palaran saat ini menerapkan biaya masuk kawasan tersebut, hal ini banyak dikeluhkan masyarakat. Pasalnya, tarif masuk dan biaya parkir terpisah sehingga memberatkan masyarakat.
Kepala UPTD Pengelolaan Prasarana Olahraga Dispora Kaltim, Junaidi menjelaskan, terkait penerapan tarif sesuai Peraturan Daerah (Perda) Nomor 1 Tahun 2024 tentang standar tarif masuk kawasan olahraga.
“Tarif yang diterapkan saat ini adalah tarif masuk kawasan, bukan parkir. Di Stadion Palaran, meskipun sudah diterapkan tarif tersebut, masih dilakukan dengan cara manual,” katanya.
Meski begitu, tarif tersebut bukan termasuk dalam tarif parkir hanya tarif masuk kawasan stadion olahraga saja.
Ia menambahkan, saat ini petugas keamanan atau security di Stadion Palaran diberdayakan untuk menarik tarif masuk kawasan karena intensitas kunjungan di stadion tersebut masih belum terlalu tinggi.
“Jika kunjungan meningkat, security hanya akan menjalankan tugas pengamanan, bukan penarikan tarif masuk kawasan. Kita juga akan memerlukan anggaran tambahan untuk merekrut petugas khusus yang bertugas di pintu masuk kawasan,” ungkapnya.
Junaidi mengatakan Dispora Kaltim akan mempertimbangkan alternatif tarif yang lebih fleksibel. Misalnya, saat ini tarif masuk bagi dewasa adalah Rp 3.000 dan anak-anak Rp 2.000 per orang.
Junaidi mengakui bahwa biaya ini dapat terasa berat bagi rombongan atau keluarga besar, sehingga pihaknya berencana mengkaji ulang aturan ini dan mempertimbangkan tarif yang hanya berlaku per kendaraan, seperti Rp 3.000 untuk mobil dan Rp 2.000 untuk motor.
“Kami sedang mengkaji agar tarif dapat lebih fleksibel, misalnya dengan membebankan tarif per kendaraan, bukan per orang, untuk meringankan beban masyarakat,” ucapnya.
Selain itu, ia pun berencana akan menerapkan alat palang otomatis untuk meningkatkan keamanan dan efektivitas dalam pelaksanaan tarif masuk kawasan.
Namun, penerapan alat ini akan dilakukan secara bertahap sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan intensitas pengunjung.
“Kami berharap adanya alat yang memadai kedepannya, akan dapat meningkatkan kenyamanan pengunjung dan keamanan dalam pelaksanaan pungutan,” tutupnya. (adv/disporakaltim).